Tempat Paling Nyentrik Buat Wisata Kuliner di Yogyakarta
Kota Yogyakarta tidak hanya punya gudeg. Buat kamu yang mau wisata kuliner beda di Yogya, bisa mampir ke tempat yang satu ini Raminten namanya.
Anda yang pernah berkunjung ke Yogya tentu tidak asing lagi dengan nama rumah makan yang menyajikan penamaan menu-menunya yang nyeleneh. Pemiliknya adalah seniman Jogja yang bernama Hamzah sulaeman.
Hamzah pernah berperan sebagai wanita tua jawa yang bernama ‘Raminten’ dalam sebuah pertunjukan ketoprak yang berjudul ‘Pengkolan’. Selanjutnya nama ‘Raminten’ dipakai untuk nama rumah makan yang dia dirikan, yaitu The House of Raminten dan The Waroeng of Raminten.
The House of Raminten terletak di Kota Baru, Gondokusuman, tidak jauh dari Stasiun Yogyakarta. Tempat ini selalu ramai pengunjung, pas saya datang ke sana antreannya begitu panjang.
Berhubung hari sudah malam, saya memutuskan untuk berbalik arah menuju Kaliurang saja. Di mana di sana terdapat cabang lain, yaitu The Waroeng of Raminten. Perjalanan ditempuh sekitar 45 menit tanpa macet, jauh juga ya.
The Waroeng of Raminten terletak di Jalan Kali urang Km 15,5 Sleman. Dibangun dengan nuansa jawa yang didesain tidak kalah unik dari The House of Raminten. Saking uniknya saya sempat bingung mencari-cari pintu masuk dari rumah makan ini.
Saat memasuki rumah makan, saya langusung disambut dengan suara musik gamelan dengan tembang-tembang jawanya dan wangi dupa yang cukup aneh untuk saya yang tidak terbiasa dengan wewangian seperti ini.
Dinding-dinding dan ruangannya dipenuhi karya seni, baik berupa patung-patung ataupun foto-foto yang menarik untuk ditelusuri dan dipelajari maknanya. Bangku-bangku dan meja makan didominasi kayu-kayu tua menambah kesan etnik.
Rumah makan ini terbagi dua bagian. Di lantai pertama terdapat ruangan indoor dan outdoor dengan meja dan kursi kayunya. Saya memilih duduk di di bagian outdoor.
Di ruangan ini terdapat patung yang menggambarkan seorang abdi dalam sedang duduk bersila di belakang patung Raja dan Istrinya. Terdapat pula sebuah gong serta kereta kencana.
Di dinding terpampang foto Sultan Hamengkubuwono X sebagai simbol keraton dan kearifan kota Yogya. Gambar mbak Raminten sedang menghisap cangklong tidak kalah menarik, terdapat pula beberapa kalimat yang tertulis di dinding yaitu ‘Tahta Untuk Rakyat’ dan satu kalimat nyeleneh yang ditujukan untuk pengunjung karena keterlambatan pelayanan mereka, ‘Kalo agak lama harap maklum karena kami kenthir’.
Ruangan kedua berupa lesehan terdapat di lantai bawah dengan pemandangan kolam di depannya. Di sini terdapat patung mbak Raminten yang fenomenal itu.
Diapit oleh seorang laki-laki dan seorang perempuan duduk bersila di bawahnya serta dua buah sepeda ontel di kiri kanannya, dengan gayanya yang khas memakai kebaya jawa, rambut disanggul, berdiri tegak dengan tangan terlipat merupakan spot favorit untuk foto-foto.
Selain unik dengan tempatnya, penamaan menu yang disajikan tidak kalah unik. Di antaranya es cinta segitiga, ayam koteka, siomay pandawa lima, tahu nakula sadewa”dan masih banyak menu yang ditawarkan.
Ayam koteka menjadi menu favorit di sini. Untuk harga yang ditawarkan bisa dibilang murah untuk kelas rumah makan, berkisar Rp 8.000 – Rp 50.000.
Untuk bisa menikmati kuliner di Jogja kamu bisa memanfatkan Sewa Mobil Yogykarta Dunia Traveling, agar perjalanan kamu bisa menyenangkan.
sumber : travel.detik.com
http://www.sewamobildiyogyakarta.com